Kalau dalam legenda, salamander sering dikaitkan dengan naga api. Tapi, salamander bukan cuma ada dalam legenda. Salamander juga ada dalam kehidupan nyata, bahkan bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, meskipun penampilannya tidak sekeren yang ada dalam legenda.
Sekilas bentuknya mirip dengan kadal, bahkan ada yang tidak punya kaki sehingga mirip dengan ular. Tapi kalau kadal kulitnya biasanya bersisik dan kering, sedangkan salamander tidak bersisik dan kulitnya selalu basah karena termasuk dalam kelas Amphibi (masih satu kelas sama katak, kodok, dan sebangsanya). Ukurannya biasanya lumayan kecil (10-20 cm), bahkan yang paling kecil ukurannya cuma sekitar 2,5 cm. Tapi jangan salah, tidak semua salamander ukurannya kecil. Yang paling besar ukurannya bisa sampai 1,8 meter (kira-kira sama panjang dengan orang dewasa yang lagi rebahan). Bisa ditemukan di semua benua, kecuali Australia, Afrika, dan Antartika.
Dalam legenda dikatakan bahwa salamander adalah "makhluk sejenis kadal yang lahir dari api". Karena itulah salamander sering dikaitkan dengan naga api. Bahkan, sering juga dikatakan bahwa salamander itu sendiri juga bisa menghasilkan api.
Karena termasuk hewan Amphibi (bisa hidup di darat dan air), salamander hidup di tempat yang dekat dengan air, seperti sungai. Jadi, bila kamu lagi main-main dekat sungai, siapa tahu kamu bisa melihat "si naga api" ini.